Sunday, July 5, 2009

Kelebihan dan Kekurangan :Sistem Otoritarian dan Libertarian

1 comments
Kelebihan dan kekurangan
Sistem Pers Otoritarian dan Libertarian

Pada sistem pers otoritarian media massa tidak diperkenankan untuk melakukan kritik terhadap pemerintah.Hal-hal yang berlawanan dengan pemerintah tidak diperbolehkan.Indonesia pernah menggunakan sistem pers otoritarian pada masa Orde Baru.
Media di masa Orde Baru dilarang memuat kejelekan-kejelekan pemerintah dan Presiden Soeharto.Aturan ketat diterapkan jika ingin mendirikan sebuah media.Setiap media cetak wajib untuk memiliki SIUP (surat ijin usaha penerbitan).Media yang “melawan” pemerintah akan kehilangan SIUP yang dimiliki,tanpa SIUP media tersebut tidak boleh terbit.
Kelebihan dari sistem pers otoritarian adalah terciptanyan suatu stabilitas.Sebelum Orde Baru berkuasa konflik politik sering terjadi.Presiden Soeharto mencoba mengembalikan stabilitas negara dengan menerapakan sistem pemerintahan otoritarian.Sistem pers otoritarian mulai diberlakukan.Stabilitas yang diimpikan akhirnya tercapai juga.Tidak ada lagi konflik yang muncul ke permukaan.Masyarakat dan media massa tidak berani mengemukakan hal yang bersebrangan dengan pemerintah.
Namun sistem pers otoritarian juga memiliki banyak kekurangan.Penangkapan terhadap mereka yang mengkritik pemerintah seakan-akan merupakan hal yang biasa terjadi.Pemerintah mengkontrol ketat terhadap segala sesuatu akibatnya kreativitas masyarakat menjadi terbelenggu.Orang menjadi takut untuk melakukan perbedaan dan inovasi baru.Bisa dipastikan kehidupan masyarakat tidak akan berkembang dan hanya berhenti di satu titik.
Sebagai contoh Iran,negara mullah tersebut saat pemilihan presiden yang lalu melakukan sensor ketat terhadap media massa.Situs-situs seperti facebook dan twitter diblokir untuk mencegah kaum oposisi melakukan perlawanan.Mereka yang berpendapat terjadinya kecurangan dalam pemilihan presiden akan ditangkap.Media asing dilarang meliput dimonstrasi menentang pemerintah kendati korban jiwa banyak berjatuhan.
Iran bagaikan Indonesia pada masa lalu,semua inovasi baru yang dianggap tidak sesuai dengan semangat revolusi tidak diperkenankan.Pemerintah Iran berusaha mengarahkan media agar tetap mempertahankan sikap konservatif yang sangat anti barat.
Kebalikan dari sistem pers otoritarian adalah sistem pers libertarian.Libertarian muncul sebagai perlawanan terhadap otoritarian.Kebalikan dari otoritarian yang mengekang,libertarian lebih mengedepankan kebebasan.
Kelebihan dari sistem pers libertarian adalah terjaminnya hak berpendapat individu.Masyrakat tidak perlu lagi ragu-ragu dalam mengemukakan gagasan mau pun kritikan.Media massa memiliki kebebasan untuk memuat berita apa saja.Kreativitas masyarakat semakin berkembang dan inovasi-inovasi baru akan bermunculan setiap saat.
Namun tak selamanya hal-hal yang berbau liberal itu positif.Kebebasan yang tanpa batas hanya akan melahirkan masyarakat anarki.Tidak adanya peraturan yang mebatasi kebebasan malahan akan mengurangi hak-hak orang lain.
Media massa semakin lama akan berorientasi kepada bagaimana memperoleh keuntungan yang besar tanpa memperhatikan apakah informasi tersebut layak atau tidak.Saat ini indikasi semacam itu sudah ada.Semenjak kebebasan pers didengungkan industri media semakin berkembang pesat.
Masing-masing akan berusaha menampilkan hal-hal menarik tidak peduli apakah itu hal yang tabu atau tidak.Contohnya maraknya tayangan infotaiment yang memuat kehidupan pribadi para artis.Sebenarnya tidak sesuai dengan budaya Indonesia jika hal-hal yang bersifat intim seperti perceraian dijadikan konsumsi publik.
Saling menjelek-jelekan dan meyebarkan fitnah bisa terjadi.Dengan bertopengkan kebebasan berpendapat,seseorang dapat memberikan kebohongan untuk menjatuhkan pamor orang lain.